Pada saat itu ada seseorang dari Bani Aljan yang bernama Tsabit bin Arqam yang maju ke depan dan mengambil bendera. Dia berkata, “Wahai semua orang Muslim, angkatlah seseorang di antara kalian!”
“Engkau saja,” jawab mereka.
“Aku tidak sanggup,” jawabnya.
Akhirnya mereka menunjuk Khalid bin Al-Walid. Yang mana setelah mengambil bendera, dia bertempur dengan hebat dan gagah berani.
BACA JUGA: Kabar Duka untuk Ibunda Rasulullah
Al-Bukhari meriwayatkan dari Khalid bin Al-Walid, dia berkata, “Ada sembilan pedang yang patah ditanganku pada waktu perang Mu’tah. Yang tinggal di tanganku hanya sebatang pedang lebar model Yaman.”
Sebelum orang-orang di Madinah mendengar kabar dari kancah peperangan, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Zaid mengambil bendera, lalu dia gugur. Kemudian Ja’far yang mengambilnya dan dia pun gugur. Kemudian Ibnu Rawahah yang mengambilnya dan dia pun gugur.”
BACA JUGA: Ketika Rasulullah Dihadapkan dengan Beberapa Pilihan
Kedua mata beliau meneteskan air mata, lalu bersabda lagi, “Hingga salah satu dari pedang-pedang Allah mengambil pedang itu akhirnya Allah memberikan kemenangan kepada mereka.” []
Sumber: Sirah Nabawiyah/ Karya: Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri/ Penerbit: Pustaka Al-Kautsar/ 2017